Kamis, 24 Mei 2012
ULIL BIKIN ULAH LAGI..!
Ulil Abshar Abdalla salah satu pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) tidak
henti-hentinya menghina ajaran Islam dan menyakiti umat Islam, kali ini di akun
twitternya ia menyatakan pembolehan memajang gambar atau foto Nabi Muhammad
Sholallahu alaihi Was Salam, karena menurutnya larangan menggambar Nabi
SAW hanyalah sebuah dogma yang sudah kuno.
“Larangan menggambar Nabi Muhammad itu menurut saya dogma yg sudah usang.” Kata Ulil dalam kicauannya di Twitter (24/5).
Dia pun menilai bahwa mempeributkan gambar Nabi Muhammad hanyalah hal yang sia-sia.”Ngga ada gunanya umat Muslim ribut, bahkan di beberapa negara sampai demo gede2an, gara2 Nabi Muhammad digambar.” Ujar pria yang pernah disasar bom buku ini dalam twitternya.
Ulil pun mencoba mendebat landasan larangan penggambaran sosok Nabi Muhammad SAW.
“Apa alasannya Nabi Muhammad ngga boleh digambar? Takut beliau disembah? Siapa yg mau nyembah gambar? Pakai otak dong!” lontarnya.
Berikut ini beberapa kultwitt Ulil yang mencoba mendekonstruksi hukum larangan menggambar nabi Muhammada SAW.
Ada yg tanya: apa anda pernah lihat Nabi Muhammad kok bisa menggambarnya? Apa gambaran harus persis? Kaidah dari mana itu?
Walaupun tak digambarkan scr visuil, sebetulnya Nabi Muhammad sudah digambarkan scr verbal di buku2 sirah. Ciri2 fisiknya lengkap
Baca Tarikh Tabari, ada bab khusus soal ciri2 fisik Nabi, digambarkan dg detil. Itu jg penggambaran jg.Ndak ada gunanya umat Islam ribut soal Nabi Muhammad digambar. Dlm sejarah Islam klasik, sudah sering Nabi digambar. Baca sejarah dong!
Lagi pula, saya baca argumen ulama ttg larangan menggambar Nabi, tak ada argumen yg meyakinkan. Masak agama sudah berumur 1400 tahun lebih, umatnya masih takut gambar akan disembah? Lalu ke mana dakwah selama ini? Tak ada pengaruhnya?
Ulil membahas persoalan ini di duga, merespon isu yang sedang hangat terkait peredaran buku pelajaran sekolah yang memuat ilustrasi gambar Nabi Muhammad SAW di sejumlah sekolah di kota Solo.
Jumat, 18 Mei 2012
PENERIMAAN MAHASANTRI BARU
A.
Penerimaan Mahasantri Baru (PMB)
Ma’had membuka penerimaan mahasantri baru setiap tahun atau setelah
angkatan pertama menyelesaikan 2 (dua) semester program pendidikannya. Penerimaan
Mahasantri Baru (PMB) dilakukan melalui seleksi dan terbuka untuk umum.
Pendaftaran dan tes dilaksanakan dalam 2 (dua) gelombang, bila gelombang I sudah
terpenuhi kuotanya, maka tidak dibuka gelombang II.
PMB dimulai dari bulan Februari sampai dengan paling lambat bulan Mei dan
tes seleksi dilaksanakan selambat-lambatnya pada awal bulan Juni. Untuk
perkuliahan dimulai selambat-lambatnya awal bulan Juli.
Informasi seleksi penerimaan mahasantri dilakukan melalui penyebaran
brosur, pamflet, iklan majalah, iklan radio, website (http//Ma’had ’Aly Al-Ridla)
dan direct mail ke sekolah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia.
B.
Persyaratan dan Prosedur Pendaftaran Mahasantri Baru
1.
Memiliki
ijazah SMU, MA, Pesantren atau yang sederajat
2.
Mendapat
rekomendasi dari organisasi atau lembaga dakwah Islam dan atau tokoh ulama.
3.
Menyertakan
surat ijin dari orang tua/ wali.
4.
Laki-laki
berusia antara 17 – 23 tahun yang belum menikah dan bersedia tidak menikah
selama masa pendidikan
5.
Telah
hafal Al Quran minimal 2 (dua) juz
6.
Mampu
berbahasa Arab aktif baik lisan maupun tulisan
7.
Menyerahkan
foto copy Ijazah atau surat tanda kelulusan dan raport yang dilegalisir.
8.
Menyerahkan
foto copy KTP/ identitas diri yang masih berlaku
9.
Menyerahkan
pas foto ukuran 4 x 6 berwarna (4 lembar)
10. Mengisi
formulir pendaftaran
11.
Bersedia
menandatangani kesepakatan kontrak belajar
C.
Tes dan Ujian Seleksi Mahasantri Baru
1.
Ujian
Tulis; Bahasa Arab, Tsaqafah Islamiyah dan Al Quran
2.
Tes
Lisan; Wawancara, Bahasa Arab dan Tahfizhil Quran
3.
Psychotest;
Tes Kesehatan & Ketahanan Fisik
4.
Praktek
Komputer
D.
Daftar Ulang dan Komitmen Mahasantri
Bagi calon mahasantri yang dinyatakan
lulus ujian seleksi diwajib-kan melakukan daftar ulang atau registrasi di Ma’had. Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan calon
mahasantri tidak melaku-kan daftar ulang, maka haknya sebagai calon mahasantri yang
diterima dinyatakan gugur/ hilang.
Syarat Daftar Ulang adalah :
1.
Registrasi
harus dilakukan sendiri oleh calon mahasantri.
2.
Menunjukkan kartu tanda tes dan surat
pemberitahuan lulus tes/ dinyatakan diterima.
3.
Melengkapi
persyaratan yang belum diserahkan kepada panitia Penerimaan Mahasantri Baru
(PMB) dengan menunjukkan semua dokumen aslinya.
4.
Menyerahkan
foto copy Akte Kelahiran/ Surat Kenal Lahir dan menunjukkan aslinya.
5.
Bersedia
menandatangani kesepakatan kesanggupan menyelesai-kan tugas belajar di Ma’had.
E.
Berhenti, Keluar dan Diberhentikan
1.
Mahasantri
yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus atau setelah melakukan daftar ulang, maka diharuskan mengganti
seluruh biaya proses seleksi yang besarnya ditentukan oleh panitia PMB. Segala
persyaratan yang sudah diterima oleh panitia PMB tidak dapat diminta kembali.
2.
Mahasantri
yang berhenti, keluar atau dikeluarkan harus mengganti seluruh biaya pendidikan
dan akomodasi yang besarnya biaya ditentukan oleh pihak Ma’had.
3.
Sebab
dan alasan mahasantri dikeluarkan adalah apabila melakukan pelanggaran syariah
maupun pelanggaran aturan institusi Ma’had.
4.
Sebab
dan alasan yang diperkenankan bagi mahasantri untuk mengundurkan diri/ berhenti
dari program pendidikan adalah jika sebab dan atau alasan yang diajukan
dibenarkan dan memenuhi 4 (empat) aspek pertimbangan yaitu :
a) aspek pertimbangan syariah dengan
dikuatkan oleh rekomen-dasi dari seorang ulama,
b) aspek pertimbangan medis dari dokter
ahli dan
c) aspek pertimbangan psikis/ kejiwaan dari
psikolog serta
d) aspek tidak menyelisihi kesepakatan
kontrak belajar.
F.
Biaya Pendidikan
Mahasantri yang telah diterima mendapatkan
beasiswa penuh selama mengikuti program pendidikan di Ma’had. Biaya pendidik-an menjadi
tanggung jawab Yayasan Al-Ridla Klaten.
Visi, Misi dan Tujuan Ma’had .
Visi Ma’had :
Terwujudnya
pribadi Hafizh Qur’an yang berjiwa pejuang, juru dakwah, berintelektualitas
ulama dan berpegang teguh pada Al Qur’an dan As Sunnah sebagai pedoman hidup
dalam pengertian memahami, menguasai dan mengamalkan kandungannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menjadi sumber solusi bagi setiap permasalahan
yang dihadapi umat.
Misi Ma’had:
1.
Mempelajari dan menjaga Al Qur’an
yang merupakan satu diantara 2 (dua) peninggalan Rasulullah Muhammad yang akan terus
abadi hingga akhir zaman,
2.
Mempersiapkan generasi Qur’ani
(hafizh 30 juz) yang memiliki pemahaman yang benar terhadap Al Qur’an dan As Sunnah
serta mampu mengimplementasikannya secara kaffah (penuh dan total) dalam
kehidupan sehari–hari.
3. Menyelenggarakan
program pendidikan tingkat tinggi yang Islami dan professional yang berbasis
pesantren (boarding school) guna mencetak kader-kader ulama terbaik.
Tujuan Ma’had :
1. Sebagai tempat proses regenerasi dalam tafaqquh
fiddien sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad .
2. Mencetak mahasantri yang hafizh Al
Quran 30 juz dengan kualifikasi keilmuan yang
mumpuni, kemampuan dakwah yang baik dan benar, jiwa kemandirian dan ketangguhan
dalam menghadapi problematika umat. Dengan
kata lain mencetak ’Ulama ’Amilin fi sabilillah yang berdedikasi sebagai
seorang Hafizh, Mu’allim, Da’i, dan Mujahid fie sabilillah.
3. Menjadi fasilitator tersedianya SDM yang berkualitas
sebagai pengemban misi Islam yang kaffah demi ’izzul Islam wal
Muslimin.
Sejarah Singkat
Mahad ‘Aly Al-Ridla didirikan atas
inisiatif Drs. Agus Murtana (Gusmur) paska taubatnya dari hingar binger dan
sangarnya dunia perpolitikan terlebih setelah melihat teronggoknya asset ummat
milik Bapak Abdullah Radli berupa rumah pada sebidang tanah seluas +
2000 m2 yang nyaris tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Sementara pak Radli sendiri telah
memiliki niat luhur guna mempersiapkan kader ulama sebagai wadah estafet generasi Qur’any yang telah dipelopori oleh para
Ulama pendahulu رحمهم الله sejak 5 tahunan silam. Dengan
pertimbangan kebutuhan umat dan dakwah Islam akan pimpinan dan teladan nan
terus menghilang serta kemaslahatan yang lebih besar. Maka pak Radli dan Gusmur
mengajak rekan–rekan pengusaha lainnya memper-baiki manajemen sisa umur yang
tersisa tak lebih dari hitungan jari agar lebih bermakna.
Jadilah Bapak Ardana, Drs Ahmad Munif
atau yang lebih akrab dipanggil Gus Munif bersama-sama mendirikan Yayasan.Rasanya masih kurang lengkap bila mereka
harus merayap meniti jalan keridlaan Allah ta’ala tanpa mengajak pak Otto dan
keluarga maupun kaum Muslimin Klaten lainnya.
Maka lengkaplah jaringan pengusaha dipadukan dengan para cerdik cendekia alumni Timur Tengah semisal Dr. Ahmad Zain An Najah, Ust Efendi Anwar Husnan, al-Hafizh, Ust Aris Munandar al-Fatah, Ust Syihabuddin al-Hafizh dalam sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Al-Ridla Klaten.
Sehingga diputuskanlah untuk membuka
pesantren kaderisasi ulama setingkat Ma’had ‘Aly [ D3 ] dengan kurikulum
berbasis Tahfizhul Qur’an untuk sementara memanfaatkan fasilitas rumah milik
pak Radli yang beralamat di Dusun Dedesan, Desa Belang Wetan, Kec. Klaten
Utara, Kab. Klaten Jawa Tengah.
Pesantren ini diberi nama dalam bahasa
Arab:
المعهد العالي الرضى لتحفيظ القرآن والدراسات الإسلامية
ditulis dalam huruf latin:
Ma’had ‘Aly Al-Ridla
Li–Tahfizhil Qur’an wa Dirasah Islamiyah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
Sekolah Tinggi
Al–Qur’an dan Studi Islam disingkat STiQSi
dan diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris:
Al-Ridla Islamic Institute
for Qur’anic Memorization and Islamic Studies
Pemberian nama Al–Ridla terinspirasi
dari keridlaan Allah ta’ala yang merupakan ni’mat terbesar,
﴿ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ﴾
“Dan keridlaan
Allah adalah yang paling besar.” Al Baraah 9 : 72
Harapannya kegiatan apa saja yang
berlangsung di Ma’had ‘Aly Al–Ridla (selanjutnya ditulis Ma’had), mampu
mengantarkan siapa saja yang terlibat di dalamnya menuju keridlaan Allah ta’ala
yang paling agung.
Ya Rabb, hantarkan kami dalam liputan
ridla–Mu, amien
Ma’had menerapkan
masa pendidikan selama 2 (dua) tahun dengan bea siswa penuh. Mahasantri dari
berbagai daerah di Indonesia khususnya Jawa Tengah dan terutamanya Kabupaten
Klaten yang mengikuti program ini hanya difokuskan untuk menghafal Al Qur’an 30
juz dan belajar menimba ilmu–ilmu Islam dari para asatidz/ Dosen Ma’had.
Program ini juga merupakan salah satu
mata rantai dari program membangun standarisasi kader ulama dengan keilmuan dan
kemampuan dakwah yang mumpuni. Mudah-mudahan
Allah Y meridlai dan
selalu memberikan kemudahan serta keberkahan atas pelaksanaan pendidikan ini.
Amien…
GAMBARAN UMUM MA’HAD ‘ALY AL–RIDLA Li–TAHFIZHIL QUR’AN WA DIRASAH ISLAMIYAH
Mahad ‘AAly Al-Ridla adalah lembaga pendidikan Islam, yang memadukan antara pendidikan Tahfizhul Qur’an dan Studi Islam dengan sistem pendidikan mengacu pada penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas atau Perguruan Tinggi.
Mahad ‘Aly Al-Ridla berada di bawah naungan Yayasan Al-Ridla Klaten. Lembaga pendidikan tinggi ini tidak berada di bawah organisasi atau kelompok tertentu, tidak berafiliasi pada golongan, jama’ah atau organisasi tertentu, dan tidak berdiri pada satu sekte atau aliran tertentu, tetapi berjalan sesuai dengan syari'at Islam sebagaimana diajarkan Rasulullah Muhammad e.
Mahad ‘Aly Al-Ridla menempatkan dirinya sebagai institusi pendidikan yang mengedepankan intelektualitas keilmuan, keilmiahan berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah.
Mahad ‘Aly Al-Ridla dalam sosial kemasyarakatannya mengambil prinsip senantiasa menjalin ukhuwah Islamiyah dan menjalin persatuan dengan segenap komponen umat Islam serta membuka diri untuk bekerjasama dengan berbagai pihak dalam konteks kebaikan yang dibenarkan oleh Islam.
DAFTAR MAHASANTRI BARU ANGKATAN I MA’HAD ALY AR-RIDHA LI TAHFIZHIL QUR’AN
No
|
Nama
|
Usia
|
Asal ma’had
|
Alamat
|
1
|
Abdullah
Ali Fanani
|
18
|
Al Mukmin
– Sukoharjo
|
Sragen
|
2
|
Abdullah
Faqihuddin
|
19
|
Al Islam –
Gumuk
|
Solo
|
3
|
Ahmad
|
18
|
SMA Darul
Furqon – Batam
|
Riau
|
4
|
Ahmad
Thoyib
|
20
|
Darul
Fitrah _ Sukoharjo
|
Sukoharjo
|
5
|
Ahmad
Zainuddin Nashir
|
17
|
Hamalatul
Qur’an - Bantul
|
Sukoharjo
|
6
|
Faisal
Rahman Zuhri
|
21
|
Darul Manar – Kediri
|
Bengkulu
|
7
|
Galih
Muharik
|
18
|
Al Furqon –
Tasik
|
Bekasi
|
8
|
Hanafi
|
19
|
SMA Darul
Furqon – Batam
|
Riau
|
9
|
Jumadi
|
18
|
YAPI –
Klaten
|
Magelang
|
10
|
Kholid
Abdullah
|
20
|
Al
Muttaqin – Jepara
|
Solo
|
11
|
Muhammad
Amin
|
20
|
Al Furqon
– Garut
|
Sukoharjo
|
12
|
Muhammad
Mus’ab
|
18
|
MAN 2
Surakarta
|
Solo
|
13
|
Muhammad
Shidiq
|
20
|
MA Al
Islam - Surakarta
|
Sukoharjo
|
14
|
Muhlis Nur
Zeha
|
21
|
Darus
Syahadah – Boyolali
|
Klaten
|
15
|
Rizqi
Fitrianto
|
18
|
Al Mukmin
– Sukoharjo
|
Purwodadi
|
16
|
Sirojuddin
|
19
|
Darus
Syifa’ – Lombok
|
Flores
|
17
|
Untung
Setiawan
|
20
|
SMK
Muhammadiyah I - SKH
|
Klaten
|
18
|
Yusuf
Arifin
|
20
|
MA Al
Islam - Surakarta
|
Sukoharjo
|
19
|
Eka
Susanta
|
22
|
Bayat -
Klaten
|
Klaten
|
20
|
Fathurrahman
Khoir
|
18
|
Al Islam -
Gumuk
|
Sukoharjo
|
21
|
Muhammad
Adha
|
19
|
Darrusalam
– Semarang
|
Semarang
|
Langganan:
Postingan (Atom)