Mahad ‘Aly Al-Ridla didirikan atas
inisiatif Drs. Agus Murtana (Gusmur) paska taubatnya dari hingar binger dan
sangarnya dunia perpolitikan terlebih setelah melihat teronggoknya asset ummat
milik Bapak Abdullah Radli berupa rumah pada sebidang tanah seluas +
2000 m2 yang nyaris tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Sementara pak Radli sendiri telah
memiliki niat luhur guna mempersiapkan kader ulama sebagai wadah estafet generasi Qur’any yang telah dipelopori oleh para
Ulama pendahulu رحمهم الله sejak 5 tahunan silam. Dengan
pertimbangan kebutuhan umat dan dakwah Islam akan pimpinan dan teladan nan
terus menghilang serta kemaslahatan yang lebih besar. Maka pak Radli dan Gusmur
mengajak rekan–rekan pengusaha lainnya memper-baiki manajemen sisa umur yang
tersisa tak lebih dari hitungan jari agar lebih bermakna.
Jadilah Bapak Ardana, Drs Ahmad Munif
atau yang lebih akrab dipanggil Gus Munif bersama-sama mendirikan Yayasan.Rasanya masih kurang lengkap bila mereka
harus merayap meniti jalan keridlaan Allah ta’ala tanpa mengajak pak Otto dan
keluarga maupun kaum Muslimin Klaten lainnya.
Maka lengkaplah jaringan pengusaha dipadukan dengan para cerdik cendekia alumni Timur Tengah semisal Dr. Ahmad Zain An Najah, Ust Efendi Anwar Husnan, al-Hafizh, Ust Aris Munandar al-Fatah, Ust Syihabuddin al-Hafizh dalam sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Al-Ridla Klaten.
Sehingga diputuskanlah untuk membuka
pesantren kaderisasi ulama setingkat Ma’had ‘Aly [ D3 ] dengan kurikulum
berbasis Tahfizhul Qur’an untuk sementara memanfaatkan fasilitas rumah milik
pak Radli yang beralamat di Dusun Dedesan, Desa Belang Wetan, Kec. Klaten
Utara, Kab. Klaten Jawa Tengah.
Pesantren ini diberi nama dalam bahasa
Arab:
المعهد العالي الرضى لتحفيظ القرآن والدراسات الإسلامية
ditulis dalam huruf latin:
Ma’had ‘Aly Al-Ridla
Li–Tahfizhil Qur’an wa Dirasah Islamiyah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
Sekolah Tinggi
Al–Qur’an dan Studi Islam disingkat STiQSi
dan diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris:
Al-Ridla Islamic Institute
for Qur’anic Memorization and Islamic Studies
Pemberian nama Al–Ridla terinspirasi
dari keridlaan Allah ta’ala yang merupakan ni’mat terbesar,
﴿ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ﴾
“Dan keridlaan
Allah adalah yang paling besar.” Al Baraah 9 : 72
Harapannya kegiatan apa saja yang
berlangsung di Ma’had ‘Aly Al–Ridla (selanjutnya ditulis Ma’had), mampu
mengantarkan siapa saja yang terlibat di dalamnya menuju keridlaan Allah ta’ala
yang paling agung.
Ya Rabb, hantarkan kami dalam liputan
ridla–Mu, amien
Ma’had menerapkan
masa pendidikan selama 2 (dua) tahun dengan bea siswa penuh. Mahasantri dari
berbagai daerah di Indonesia khususnya Jawa Tengah dan terutamanya Kabupaten
Klaten yang mengikuti program ini hanya difokuskan untuk menghafal Al Qur’an 30
juz dan belajar menimba ilmu–ilmu Islam dari para asatidz/ Dosen Ma’had.
Program ini juga merupakan salah satu
mata rantai dari program membangun standarisasi kader ulama dengan keilmuan dan
kemampuan dakwah yang mumpuni. Mudah-mudahan
Allah Y meridlai dan
selalu memberikan kemudahan serta keberkahan atas pelaksanaan pendidikan ini.
Amien…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar